logo
 Artikel image b9d9f 3019 154

Artikel

Artikel

Istiqomah Menjaga Kemabruran Haji

Istiqomah Menjaga Kemabruran Haji


Assalamu Alaikum Wr.Wb

Al Hamdulillahi Robbil Alamin, segala puji bagi Alloh Subhanahu wa Taala. Shalawat dan Salam semoga terlimpah kepada Rosulullah Shalallahu alaihi wa Salam, keluarga dan para sahabatnya.


Keluarga Multazam Utama yang di rahmati Alloh Subhanahu wa Taala meraih predikat Haji Mabrur adalah harapan setiap Jamaah Haji karena balasan pahalanya adalah Surga, sesuai sabda Rosululloh Shalallahu alaihi wa Salam :



قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةَ


Haji yang mabrur tidak lain pahalanya adalah surga.( HR. Bukhari)



Haji yaitu mengunjungi Makkah untuk melaksanakan Ibadah, seperti Thawaf, Sa’i, Wuquf di Arafah dan seluruh manasik sebagai pemenuhan kewajiban dari Alloh dan dalam rangka mencari ridhaNya. Haji merupakan salah satu rukun Islam yang lima, kewajiban di antara kewajiban agama yang sudah diketahui secara pasti.



Apakah arti Haji yang Mabrur…?
Berikut beberapa arti Haji Mabrur menurut beberapa Ulama :
Dalam Kitab Fathul Baarii (Syarah Bukhari) menjelaskan :


المَبْرُوْرُ المَقْبُوْلُ


Haji mabrur adalah haji yang maqbul yakni haji yang diterima oleh Allah Subhanahu wa Taala



Imam Nawawi dalam syarah Muslim mengatakan :


الَّذِي لاَ يُخَالِطُهُ شَيْءٌ مِنَ الإِثْمِ


Haji Mabrur itu ialah haji yang tidak dikotori oleh dosa (tidak ada riya, tidak ada sum’ah tidak rafats dan tidak fusuq)



Imam Al Qurthubi berkata dalam Syarhus Suyuti :


وَأَنَّهُ الْحَجُّ الَّذِي وُفَّتْ أَحْكَامُه وَوَقَعَ مَوْقِعًا لِمَا طُلِبَ مِنْ الْمُكَلَّف عَلَى وَجْهِ الْأَكْمَلِ


Haji Mabrur adalah haji yang dipenuhi seluruh ketentuanya dan dijalankan dengan sesempurna mungkin oleh pelakunya sebagaimana yang dituntut darinya.



Al Hasan al Bashri berkata dalam Dzakhirah al Katsirah :


الحَجُّ المَبْرُوْرُ هُوَ أَنْ يَرْجِعَ زَاهِدًا فِي الدُّنْيَا رَاغِبًا فِي الاَخِرَةِ


Haji Mabrur adalah jika sepulang haji menjadi orang yang zuhud dengan dunia dan merindukan akhirat



Mari kita perhatikan hadist tentang kemabruran haji :


سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَا بِرُّ الْحَجِّ قَالَ : إِطْعَامُ الطَّعَامِ وَطَيِّبُ الْكَلامِ


Rosululloh Shallallahu alaihi wa Sallam pernah ditanya tentang haji yang mabrur, Beliau menjawab , yaitu Suka bersedekah dengan bentuk memberi makan dan memiliki tutar kata yang baik (HR Hakim )



Mabrur merupakan predikat tertinggi dalam pelaksanaan ibadah haji dan tidak mudah mencapai predikat mabrur. Jika predikat mabrur telah berhasil digapai sekalipun, tidak otomatis akan me lekat sepanjang hayat dalam diri sang haji dan hajjah.



Maka itu, Jamaah Haji sepulang dari tanah suci hendaknya selalu berupaya melestarikan kemabruran ibadah haji.

Berkaitan dengan hal ini, Kementerian Agama RI telah menerbitkan Buku Panduan Pelestarian Haji Mabrur yang dibagikan kepada setiap jamaah haji.

Ada tiga aspek upaya dalam pelestarian kemabruran haji yaitu :

1. Pertama yaitu aspek kepribadian

Setiap jamaah haji hendaknya terus berupaya melestarikan amalan yang telah dijalankan selama di tanah suci, seperti sholat tepat waktu, melaksanakan ibadah-ibadah sunah, berhias dengan sifat-sifat terpuji, cepat melakukan toubat apabila telanjur melakukan kesalahan, dan ibadahibadah lainnya.



2. Kedua, aspek ubudiyah

Setiap jamaah haji hendaknya terus berupaya untuk meningkatkan kualitas ibadah sholat, puasa sunah, tilawah quran, kepedulian terhadap orang lemah ekonomi melalui zakat, infak dan sedekah dan lain sebagainya.



3. Ketiga, aspek sosial

Setiap jamaah haji harus membiasakan diri sholat berjamaah, menyantuni anak yatim, menjenguk orang sakit dan orang yang meninggal dunia, kerja bakti dan tolong-menolong, serta mendamaikan orang yang berselisih.



Intinya adalah tanda-tanda kemabruran ibadah haji seseorang apabila mampu membentuk kepribadiannya setelah melaksanakan ibadah haji berubah menjadi lebih baik daripada sebelumnya dan tidak lagi mengulang maksiat.



Semoga kaum Muslimin yang telah melaksanakan ibadah haji dapat meraih predikat haji mabrur dan dapat melestarikan nilai-nilai ibadah haji itu dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara…Amin



Wassalamu Alaikum Wr.Wb

Sumber :
1. HR. Bukhori
2. Fathul Baarii fi syarhi Shohih Bukhori
3. An Nawawi fi syarhi Shohih Muslim
4. Qurthubi fi syarhis Suyuti
5. Kitab Dzakhirah Katsirah
Artikel Istiqomah Menjaga Kemabruran Haji
PT. TISAGA MULTAZAM UTAMA
Ruko Cempaka Mas Blok i/7
Jl. Let. Jend. Soeprapto
JAKARTA 10640
booked.net
© Copyright 2018 Multazam. All Rights Reserved,
Jasa Pembuatan Website by IKTLink Mobile
Switch to Desktop Version